Meranti - Badan pendapatan daerah (Bapenda) Provinsi Riau mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten kota untuk membayar pajak kendaraan dinas (randis) di APBD Perubahan 2020.
Imbauan tersebut tercantum dalam surat edaran Gubernur Riau dengan nomor 973/BAPENDA/III/2243, Perihal tindak lanjut pembayaran pajak kendaraan bermotor sejumlah kendaraan dinas di kabupaten kota Provinsi Riau.
Tidak terkecuali Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Meranti. Kabupaten termuda di Provinsi Riau itu diketahui memiliki tunggakan pajak kendaraan plat merah yang harus dibayar sebesar Rp500 juta, dengan denda hampir Rp300 juta.
Oleh karena itu Kepala UPT Pengelolaan Pendapatan Selat Panjang Bapenda Provinsi Riau, Sudirman berkesempatan berkunjung kerumah dinas (rudin) Sekda Kepulauan Meranti Dr H Kamsol pada Kamis (9/10) malam.
Pertemuan dilakukan juga sebagai bentuk silaturahmi dan tukar pikiran terkait persoalan pajak dilingkungan Pemda Kepulauan Meranti maupun masyarakat saat ini.
Kepala UPT Selat Panjang, Sudirman mengatakan bahwa setelah berkomunikasi secara intens, Sekda Kepulauan Meranti sepakat akan menyelesaikan tunggakan randis di APBD Perubahan 2020 ini.
"Sekda akan melayangkan surat edaran agar setiap OPD menyelesaikan tunggakan randis mereka" ujarnya.
Sekda Meranti juga merespon baik adanya program pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan pemotongan sebesar 50 persen untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Terlebih sebelumnya, program pemutihan PKB dan pemotongan 50 persen untuk BBNK dilaksanakan pada 1 September hingga 30 September. Namun kembali diperpanjang hingga 15 Desember mendatang.
“Ditambah lagi beliau sangat antusias menyambut kebijakan Pemprov dalam hal memperpanjang Program Pemutihan Denda dan Discount 50 persen BBNKB guna membantu masyarakat terimbas wabah Covid-19,” tuturnya.
Kendati begitu Sudirman tidak memungkiri, saat ini kondisi perekonomian masyarakat Meranti juga sedang menurun drastis. “Beliau (Kamsol) sempat menyinggung perekonomian Meranti saat ini dalam keadaan terpuruk. Namun ia optimis akan menggerakkan berbagai sektor, seperti sektor perikanan, perkebunan dan pengembangan desa-desa melalui bumdes,” ujarnya.